Monday, June 4, 2012

Mekanisme Pengapungan Kincir Ismun

     Perbedaan yang dimiliki Kincir Ismun dalam aplikasinya di lapangan adalah tidak membutuhkan bendungan sipil. Cukup menggunakan pengarah kecil yang menyatu dengan konstruksi rangka kincir. Tentu saja ukuran sudut bukaan dan panjang pengarah tergatung dari kebutuhan daya, kecepatan arus dan kontur dari sungai setempat.
     Dengan tidak adanya bendungan, maka kincir hanya mengandalkan rangka, pengarah dan pontoon sebagai satu unit penyokong kincir. Dan kondisi permukaan air yang kadang surut, kadang pasang tinggi karena hujan atau interaksi dengan tinggi permukaan laut akan mengakibatkan kedalaman sungai naik-turun dalam periode tertentu. Hal ini biasanya dapat diatasi dengan konstruksi sipil seperti bendungan sebagai regulator. Tetapi pada Kincir Ismun, pelampung/pontoon bertindak sebagai pengontrol ketinggian air. Dimana kincir akan mengapung mengikuti ketinggian air. Skemanya seperti gambar di bawah ini  

     Gambar tersebut hanya sekedar mengilustrasikan mekanisme pengapungan dalam 2 kondisi, pasang dan surut. Dimana dimensi yang tertera adalah sebagai contoh saja. Karena masing-masing kincir akan memiliki dimensi yang spesifik untuk tiap lokasi, mengikuti kebutuhan daya listrik, potensi yang dapat dibangkitkan dan batasan ukuran sungai yang ada.

No comments:

Post a Comment